Hari ini teringat semua
perjuangan sampai titik ini. Dari keterima di Univ. UNPAD S1 Hukum dan
ujung-ujungnya kuliah di D3 Akuntansi Perpajakan Univ. TRISAKTI karena ayahku
menginginkan anaknya kuliah dijurusan akuntansi. Selama kuliah D3 di mana masih
dibiayakan orang tua dan sampai sekarang aku sedang menjalani S1 Akuntansi di Univ.
yang sama dengan masih merepotkan biaya ini itu ke orang tua. Merasa bersalah?
Yapp sangat karena sama sekali belum bisa memberikan sesuatu untuk orang tua. Proses
semua ini aku nikmati, dan bukan berarti tanpa pemblajaran ataupun review atas
apa yang telah terjadi dalam kehidupanku belakangan ini. Aku harus belajar dari
sebuah kesederhanaan, keprihatinan dan kehilangan. Gak mudah, tapi aku harus
lewatin semuanya anggap saja sebagai salah satu proses pendewasaan.
Jadi teringat setahun yang lalu
di mana cobaan menghampiri kami sekeluarga, diawal tahun 2011 kakek kami
tercinta meninggal di kediaman kami dan aku-lah orang pertama yang menyadari
ternyata almarhum sudah tiada. Hal itu teringat terus sampai saat ini dan aku merasa
berdosa banyak hal yang belum bisa aku lakukan selama almarhum di rumah. Tidak
lama dari itu perusahaan PT ISTAKA KARYA PERSERO tempat ayahku bekerja pailit,
hampir setahun kami hidup dengan tabungan sampai akhirnya beberapa ekor sapi
import milik kami harus dijual, syukur Alhamdulillah mobil ataupun aset lain
tidak terjual padahal dari beberapa rekan kerja beliau harus rela menjual
beberapa asetnya untuk biaya hidup karena karyawan perusahaan tersebut tidak
menerima gaji selama setahun lebih. Ayah juga sempat diharuskan operasi
kelenjar tyroid di RS PERTAMINA. Beliau membuatku hampir merasa tak berakal
seketika karena terus memikirkan bagaimana dengan jalannya operasi beliau. Aku
bersyukur pada saat itu biaya operasi sebagian masih ditanggung perusahaan
tempat lama beliau kerja. Alhamduilillah Alhamdulillah Alhamdulillah
Sepulang kerja kemarin ibu ngasih
kabar kalo ada kemungkinan kita pindah ke Cibubur, lebih mendekat ke tampat kerja
ayahaku yang baru saja SK Pegawai tetapnya keluar di PT BRANTAS ABI PRAYA yang berada di daerah Cawang. Seneng banget
dengernya kalo bisa tpindah dari Tangerang dalam waktu cepat. Punya lingkungan
baru? Apa rasanya yaaaaah~
Bisa melupakan apa yang membekas
di Tangerang adalah satu hal yang benar-benar aku lagi perjuangin saat ini. Semalampun
aku berteriak ketika beliau jemput pulang kuliah “ayooooo paaa, kita pindah
rumah secepatnyaaaaaaa. Jawaban beliau simple “iya, lagi cari-cari rumah dulu
memangnya pindah rumah gampang, kalo bisa rumah di sini gak perlu dijual”. Aku
jawab dengan simple “kalo niat pasti jadi gampang”. Beliau terdiam :D
(ciri-ciri orang yang menerima argumen). Itulah sosok ayahku, pahlawanku,
penyemangatku dan panutanku J
-Ry-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar