Minggu, 24 Februari 2013

TIM SUKSES - TRISAKTI FE'12

Tepat jam 10.00 pagi ayahanda dari temanku Marisca Anggraini wafat. Yang aku tau keadaan almarhum sudah lebih baik tapi kenyataan hari ini berbeda. Beberapa minggu yang lalu aku sempat ke RS. MMC tapi belum sempat melihat almarhum karena kondisi yang masih belum sadar dan posisi aku sampai sana juga sudah lewat dari jam besuk. Harapan bisa sehat kembali muncul ketika kebesokannya almarhum sempat  sadar. Allah punya rencana lain, aku percaya itu. Semoga Allah melapangkan kuburnya, mendapatkan tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran yang luar biasa.


Marisca Anggraini anak yang ceria. Dia terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan berada dibanding kami berenam. Perempuan tomboy yang satu ini tingkat solidaritasnya tinggi, itu alsannya kenapa banyak orang yang mengenalnya. Di balik kelebihan pasti ada kekurangan, saking solidnya terhadap teman terkadang aku merasa jika gerak langkahku dalam bergaul dibatasi. Aku tidak bisa sebebas dulu. Itu yang aku rasa. Semua yang hadir dalam kehidupan pasti ada proses pembelajaran yang bisa kita ambil termasuk kehadiran teman, Allah menghadirkan mereka dikehidupanku karena Allah tau disaat aku kehilangan seseorang aku mendapatkan mereka teman-temanku yang solidnya luarrrr biasa. Enam kepala dengan karakter yang berbeda pasti selalu mebuat kondisi pertemanan tidak selalu mulus, ketika terjadi pertengkaran disaat itulah kita belajar untuk saling memahami karakter satu sama lain.

Teman-tamanku saat ini berbeda sekali dengan temanku waktu D III Akuntansi Pajak Universitas Trisakti dulu.  Mereka memiliki karakter yang lebih suka jalan-jalan dan cuek dengan tugas-tugas yang ada. Yappp, aku membutuhkan itu. Bukan cuek akan tugas-tugas melainkan jalan-jalan dengan mereka membuat kepenatan kerja dan kuliah sedikit terobati. Satu diantara mereka ada juga yang terkadang tidak sepaham denganku, dia bernama Yulita Sari. Perempuan bersuku sunda ini terkadang masih labil dalam hal mengungkapkan apa yang ada dipikirannya. Terkadang tanpa disadari dia menyakiti hari orang lain. Aku tau bukan salah pada dirinya melainkan salah pada caranya. Dengan siapa kita berbicara dan caranya bagaimana perlu disesuaikan menurutku. Perempuan yang doi nya di Bandung ini gak serta merta tidak memiliki kelebihan. Dia menjadi orang yang paling bijak diantara kami ketika aku dan teman-teman sedang mengadapi masalah.

Ratri Utami seorang perempuan yang paling sabar karena dia sosok yang paling dituakan diantara kami. Bukan sekedar tua, memang kenyataannya dia yang paling tua hehehe J. Gak cukup yang paling tua, dia juga menjuari penghargaan nominasi “Terpintar” diantara kami berenam. Sulit untukku menyamakan kedudukan dalam hal kemampuan akademik dengannya. Dia terlalu jenius untuk pantas disaingi kami berenam. Gayanya yang santai dan cuek akan kuliah yang membuat dia terlihat jenius diantara kami, berbeda denganku yang pontang-panting tetapi hasilnya segitu-segitu aja haha. Satu hal yang paling aku dan teman-teman dari sosok perempuan yang lemah gemulai ini, tidak pernah tepat waktu. Dia selalu datang paling telat dan terkadang membuat kita mengerutkan dahi dan berkata “kapan sih tri gak telat sekaliiiii aja?”

Winda siapa, aku lupa sama nama kepanjangan temanku yang satu ini. Perempuan penggila korea ini meiliki wajah yang cantik, putih dan imut. Tidak banyak hal yang aku ketahui dari perempuan yang berasal dari Serang ini, yang aku tau dia paling diam diantara kami berenam. Bisa dikatakan dia hampir menyerupai es, dingin, beku dan kaku. Ketika semuanya asik main ceng-cengan dia Cuma nyumbang tawa. Betapa sedikitnya dosamu Winda dibanding diriku ini hahaha J

Yang terakhir Irma Agustiani, kalo aku suruh ceritain sosok perempuan yang satu ini satu halaman A4 pun gak akan cukup karena saking lamanya kita berteman banyak hal yang aku ketahui tentang dirinya. Perempuan berdarah Makasar ini tidak terlihat seperti orang pinggiran, yang biasanya kasar. Kelembutan dan kemayu-annya hanya bertahan beberapa semester di waktu pertemuan awal kami di D III Akuntansi Pajak Universitas Trisakti, selebinya dia terkena dampak salah pergaulan alias bergaul sama aku yang identik ceplas ceplos dan gak bisa diem, tertularlah dia hahaha. Perempuan berbintang Leo ini lebih pintar dibandingkan denganku hanya saja dia tidak begitu ulet sehingga nilai akademiknya sedikit naggung. Sekian lamanya aku dan dia berteman bukan berarti permasalahan gak hadir diantara kami. Tapi kami sudah tau harus bagaimana menghadapi watak satu sama lain. Banyak hal yang sudah dia tau tentang permasalahan yang aku hadapi selama ini, bisa dikatakan dia lebih mengetahui dibanding orang tuaku dan saudara kandungku sendiri. Beberapa kali aku meminta dia untuk mereview semua kekurangan dan kelebihanku selama aku berteman dengannya. Beberapa tulisanku juga aku percayakan untuk dibacanya karena aku mempercayainya melebihi rasa percaya akan diriku sendiri.  Tadinya aku berfikir jika pertemanan aku dan dia akan terputus di D III, karena awalnya dia tidak berniat melanjutkan S1. Allah berkehendak lain, dia masih ada dekat denganku sampai sekarang dan selalu mejadi sandaran yang kuat ketika aku merasa tidak kuat lagi untuk berdiri. Dia juga berusaha menjadi tongkat ketika salah satu kaki tidak lagi sanggup berjalan normal.

Kami berenam adalah TIM SUSKES, memiliki tujuan cepat menyelesaikan tanggung jawab kami dengan mendapatkan gelar Sarjana dengan menghasilkan IP yang membanggakan. Aku dan teman-teman berharap saatnya itu tiba orang tua kami bisa bangga tehadap perjuangan dan jeri payah kami selama ini.
MON -16:06

-Ry-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar