Jumat, 05 Februari 2016

Teruntuk kamu

Ada sesuatu yang tidak bisa aku katakan dimalam itu. Disaat jemari hanya bisa mengepal jaket merah dikedinginan malam sepanjang perjalanan. 

Tak banyak ekspresimu yang bisa aku tangkap. Diam dan menikmati 2.5 jam berlalu tanpa komunikasi yang bermakna.

Aku ingin sejenak semuanya berhenti. Disaat aku bisa menggenggam tanganmu lebih erat dan melihat mata sayumu. Dan aku pun terlupa kalo yang aku butuh malam itu adalah makan.

Apa yang terjadi denganku?

Begitu hebat bukan?

Disaat perut kosong yang aku butuhkan saat itu adalah kamu.

Kamu lebih dari obat penghilang nafsu makan. 

Adakah obat selain malaria?

Aku sedang malarindu~