Kamis, 28 Februari 2013

Tekapar di awal Maret

01032013, semua doa dan harapan muncul di twitter dan facebook. Ya memang tidak salah, tapi pada nyatanya doa dan harapan selalu aku lakukan tiap malam bukan sekedar ditanggal tertentu.

Bulan Maret ini diawali dengan ujian, yah Allah SWT memang sudah mengaturnya. Aku resign kerja diawal Maret dan badan bobrok diawal Maret juga. Keadaannya sekarang, aku cuma bisa tidur di kamar ditemani notebook, handphone, mp3, obat-obatan dan susu. Mereka sedikit membantu kebosanan, kelemahan dan kesakitan yang aku rasa saat ini.

Rencana liburan bareng teman-teman sebelum liburan kuliah selesai sepertinya akan rusak kalo aku tidak ikut, karena dari itu aku memutuskan buat istirahat total!! Sebelum fisik ini benar-benar tidak tertolong dan harus dirawat di RS.

Rabu, 27 Februari 2013

Berjuang demi toga kedua

Semoga kemampuan fisik, pikiran dan hati lebih kuat dari biasanya. Sampai saat itu tiba. Di mana bisa tersenyum bahagia merasakan toga kedua bersama mereka lagi. Semangat teman :)

Nenek-ku Pahlawan-ku


Ini terjadi sebulan yang lalu. Waktu aku menghabiskan waktu bareng TIM SUKSES dan menginap di kosan Vinny. Pengalaman pertama nebeng tidur di kosan temen selama tiga tahun kuliah, dan ternyata menyenangkan. Sebenernya banyak hasil foto yang bisa diupload tapi ukurannya besar, ini yang buat aku males buat foto-foto lewat SLR. Malam itu kami ke Grand Indonesia, main, makan dan hunting foto sampai tengah malam. Sampai di kosan sekitar jam 12 malam dan kami bertiga (aku, Vinny dan Irma) menghabiskan waktu sampai jam 3 pagi chit chat dari masalah cinta, kuliah dan masa depan hahaha

Oya aku sering banget sebut-sebut nenek di blog, nama aslinya sih Irma Agustiani tapi karena orangnya grasak grusuk dan suka banget kelupaan taroh barang jadi ya aku panggil nenek dari dulu waktu kita masih duduk dibangku DIII. Mungkin ini bukan sekedar panggilan ‘hinaan’ tapi bisa dibilang juga panggilan sayang karena  kita berdua saling manggil nenek satu sama lain. sayang? yeaaah dia berjasa banget, kayak lagunya WALI 'Nenekku pahlawanku'. Terdengar aneh? Memang. Teman-teman sering bertanya kenapa pada panggil-panggilan nenek, kita berdua cuma bisa menjawab dengan cengiran kecil. Yaaa buatku hal seperti ini selalu terjadi tanpa sebuah alasan dan penjelasan.

Foto ini aku ambil di depan kosan Vinny, sebelum pulang. Yaaaah selagi nunggu pangerannya Irma sampe yaa kita foto-foto aja, padahal mah mata bengep gara-gara masih ngantuk tapi lanjut ajalah, moment kaya gini kan jarang terjadi karena masalah waktu yang habis buat kuliah dan tugas-tugasnya yang gak pernah habis.

-Ry-

Strenght

My Rabb, I know not everything I wished and hoped for will come true. Please give me strength to let go and entrust everything to You. I understand You won’t allow me to be in pain for the sake of hurting but for the sake of learning. You know me more than I know myself that even when I feel alone and unloved, there is still someone who knows all my flaws yet loves me unconditionally like no other human can.

Amin thumma Amin.

Gas - Spion - Rem ?

Perubahan apa yang sedang ditunggu? Perubahan apa yang bisa menunjukkan kalo aku lebih baik dari tiga bulan yang lalu. Yaaa, rencana dan manajemen yang baik sudah dibuat tinggal realisasi dan pembuktiannya. Bukan sekedar pembuktian untuk orang-orang yang meremehkanku, akan tetapi pembuktian rasa cinta yang besar juga untuk orang-orang yang tulus menyayangiku. Jika bisa memutar waktu ingin rasanya tidak mengorbankan sesuatu hal yang sebenarnya tidak pantas untuk dikorbankan. Sudahlah, semuaya sudah terjadi yang pasti sekarang berkorbanlah untuk mereka yang kamu miliki sekarang.
Waktu terus bergulir, semua keluhan dan cerita hati ini selalu terketik rapih pada selembar kertas putih yang terpampang dilayar monitor. Pikiran ini tidak pernah lelah untuk mengartikan apa yang dirasakan oleh hati, jemari ini tidak pernah lelah merangkai kata apa yang ada dipikiran menjadi sebuah cerita pengalaman hidup. Yaaahh, terlalu bagus kalo aku menyimpulkan kalo ini semua sebuah pengalaman hidup. Lebih tepatnya kegalauan hidup yang aku alami belakangan ini ckck
Mungkin aja memori kenangan ini masih tersimpan rapih dalam ingatan, tapi untuk beberapa bulan dan beberapa tahun kemudian ini semua bukan lagi sekedar kenangan akan tetapi sebuah pembelajaran hidup yang dijadikan “spion” agar perjalanan ketempat tujuan masih dalam pengendalian masa lalu yang dijadikan sebuah pelajaran hidup. Tidak perlu takut buat “nge-gas” untuk cepat mencapai tujuan, tapi jangan pernah lupakan “spion” dan “rem” agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi untuk kedepannya.
Jangan pernah menyesal sama apa yang udah terjadi, pada kenyataanya ada hikmah dan pelajaran yang kita bisa ambil dari suatu peristiwa masa lalu. Sedikit munafik memang, tapi percaya kedewasaan kita, kebijaksanaan kita, keimanan kita dan kekuatan kita akan meningkat seiring berjalannya masalah dan cobaan yang kita hadapi.  
Biarkan waktu yang menjawab semua pertanyaan hati dan pikiran, kita tinggal berusaha memberikan yang terbaik tanpa mengorbankan orang-orang sekitar kita

-Ry-

Memori

Selalu teringat semua kenangan yang terjadi antara aku dan dia. Terjebak dalam memori masa lalu, yang sulit untuk didelete ataupun direstart. Terasa sakit memang, tapi aku mulai membiasakan semuanya mengalir sekalipun sakit. Sebelumnya aku gak pernah tau apa yang disebut ketulusan, tapi setelah merasakan semua ini aku mengerti. Ketika kita merasakan sakitnya dikecewakan kita tetap merindukannya, ketika perjuangan disaat sulit kita selalu ada dan disaat dia berhasil dia berpaling, ketika sebait doa tatap ada untuk dia sekalipun sudah tidak lagi bersama, ketika kita tetap berharap dia akan selalu bahagia sekalipun kita tidak bahagia, ketika kita membiarkan dia bahagia dengan pilihan barunnya, ketika kita berharap dia tidak merasakan apa yang pernah aku rasakan, ketika kita berharap lebih baik dia bahagia dengan pilihannya daripada maut yang memisakan.

Aku percaya Allah meberikan cobaan ini karena Allah yakin aku bisa melewati semuanya. Semua rasa sakit, kecewa, lelah, dan putus asa. Aku baru sadar apa yang kita miliki bisa pergi dan hilang begitu saja, tidak ada yang bisa memberikan garansi selain Allah SWT. Harta dan jabatan yang kita banggakan bisa hilang begitu saja karena itu hanya titipan, orang-orang yang kita banggakan bisa pergi begitu saja meniggalkan kita karena Allah Maha membolak-balikan hati manusia. Pelajaran berharga yang bisa diambil adalah hargai apapun yang kamu miliki saat ini dan jangan pernah pikirkan apapun yang sudah hilang, karena tanpa kamu sadari kamu menyia-nyiakan waktu demi sesuatu yang tidak pasti dengan mengorbankan sesuatu yang kamu miliki dan jelas-jelas lebih berharga.
Roda terus berputar, aku benar-benar sedang diuji ketika aku mulai mengenakan jilbab. Tapi aku bisa pastikan jika iman ini selalu meningkat dan selalu berusaha untuk istiqomah. Semoga ketika aku merasakan kehilangan apa yang sebenarnya aku inginkan aku tidak pernah kehilangan keimanan, karena itu yang sebenar-benarnya kebutuhan. Kebutuhan untuk selalu membentengi diri dari perbuatan yang dapat merusak diri sendiri ketika kita di dunia dan di akhirat kelak.
Ya allah engkau pemilik hati ini, kuatkan hati ini dan berikan kadar rasa yang wajar dan semestinya. Jika pada kenyataanya aku harus melewati semuanya seperti ini, aku meminta agar bahu ku lebih kuat untuk  menopang masalah yang ada, aku meminta kaki ini lebih kuat untuk mengejar semua mimpi-mimpi ku, aku meminta agar mental ini lebih keras untuk mepertahankan semangat yang pernah ada. Semuanya aku perjuangkan untuk mereka yang mengerti artinya sebuah ketulusan.

-Ry-

Senin, 25 Februari 2013

Dampak VMJ

Aku sadar aku banyak melakukan kesalahan belakangan ini, bukan hanya pada diri sendiri tapi orang-orang tedekat sering kena dampak keegoisanku. Sensitifnya emosi setelah mengalami dampak dari VMH (Virus Merah Jambu) menyerang sistem saraf hati dan pola pikir, keduanya saling berargumen dan tidak perna ada titik temu. Memang ada saatnya kita harus membedakan kapan menggunakan rasa dan kapan menggunakan akal, tapi pada kenyataanya aku bodoh tidak pernah berhasil. Ujung-ujungnya pasti perasaan yang dikorbankan.

Orang rumah yang sering kena dampak negatif virus itu. Mereka yanng sebenarnya obat, vitamin dan dopping harus kebal akan virus yang sedang merusak mentalku saat ini. Mengembalikan mental yang rusak tidak gampang, terutama keyakinan akan diri sendiri kalo aku pasti bisa bangkit. Sekarang aku tahu kenapa beberapa orang jatuh kelubang yang salah ketika dihadapi berbagai cobaan, pada kenyataannya mendadak kita merasa kehilangan arah, tujuan hidup, hilang harapan dan tidak adanya keyakinan bisa bangkit lagi.

Aku tidak mau termasuk salah satu dari beberapa orang itu, aku mau sukses, aku mau bangkit, aku mau semangat. Oke, tidak cukup dengan mau tapi harus!!

Semalam nenek yang satu itu sms, dan dia memberikan satu lirik lagu seperti ini..
harusnya aku telah melewatkanmu hapus, kamu dari dalam benakku namun, ternyata sulit merelakannmu pergi dari hatiku, selalu ingin dekap tubuhmu namun, aku tak bisa karena kau telah bahagia
Yah tengah malam dan jam menunjukkan hampir jam 12 sebait lirik lagu itu cukup membuat aku kalang kabut dengan beribu pertanyaan yang muncul dari dalam hati. Tidak pernah terjawab pada akhirnya karena hati yang bertanya dan pikiran yang berusaha untuk menjawab.

Benar kata nenek, aku butuh kata-kata penyesalan. Apa aku terlalu jahat?  Apa aku sekejam ini? sampai harus menunggu orang yang pernah menyakitiku merasakan apa yang aku rasakan. Aku sama sekali tidak berharap dia tersakiti, demi allah tidak. Aku cuma berharap dia sadar dan mengerti bagaimana perjuangan dan ketulusan hatiku selama bersamanya. Aku tahu perempuan yang dia pilih saat ini, pasti yang terbaik dan lebih baik segalanya dariku dan bodohnya aku sampai saat ini masih saja membandingkan laki-laki yang dekat denganku dengan sosok dirinnya. Sampai kapan? Sampai kenyamanan hati aku dapat.

Biarkan kita hidup masing-masing dengan alur cerita yang berbeda, biarkan kamu menyelesaikan cerita ini denganya. Jika nanti kita dipertemukan lagi semoga tidak pernah ada lagi yang merasa tersakiti, sama seperti yang aku rasakan sekarang atau lebih baik kita dipertemukan di alam yang lebih abadi di mana tidak ada lagi nafsu duniawi yang memakasa kita harus saling memiliki.

-Ry-

Sawarna - New year 2013

Sabtu pagi nekat berangkat sendirian ke Cilegon. Yah sedikit lebay, tangerang-cilegon itu gak jauh cuma masalahnya ini pengalaman pertama. Pertama kali liburan diluar tanpa keluarga, pertama kali naik bis ke tempat yang belum aku kenal, dan pertama kali keluyuran dikondisi lagi galau haha. Karena masalah pengalaman pertama, orangtua jg ngasih ijzinnya susah. Ribet banget, udah beres packing tengah malam dibangunin karena mereka mendadak ragu ngasih aku izin. Oh my god, masa iya harus gagal? Akhirnya keluarin jurus jitu alias ngemis-ngemis haha

Pagi itu mendung, Cilegon diguyur hujan deras. Gak biasanya kata Nico, dan menganggap ini sambutan kota Cilegon atas kedatanganku :D

Oya, Nico teman SMP ku kebetulan dulu aku gak sadar punya temen kaya dia haha tapi karena ada sangkut pautnya sama masa lalu aku mulai mengenal dia.

Perjalanan kesana tidak wajar seperti biasanya karena beberapa faktor. Ujan, jalanan rusak, capek, ban bocor, isi bensin, solat, dll. Hampir 5jam perjalanan dari Cilegon ke Sawarna, hampir 10kali juga orang tua telepon nanyain udah sampai belum hadeeh~

Capeknya perjalanan cukup terbayar sama pemandangan Sawarna yg kerenn banget. Indahnya luarr biasa. Gak bakal bisa dilupain. Sampai disana cowo-cowo sibuk cari penginapan yang cewe-cewe mah pada curcol aja haha

Malamnya kita sibuk masig-masing, mereka pada pacaran dan nasib aku sama nico ya pergi keluar penginapan duduk gak jelas ngeliat sunset sambil hunting foto. Gak jarang argumen selalu terjadi antara aku dan nico. Ya beginilah kita, kaya kucing sama anjing gak pernah akur.

Empat hari tiga malam membuat kita mengenal satu sama lain, ya kita berbeda watak tapi aku harap kita bisa saling mendukung dan melengkapi satu sama lain :)

-Ry-

Minggu, 24 Februari 2013

Menigkatnya aqidah selalu dibarengi dengan cobaan yang tak pernah putus :)

Seminggu lebih hilang dari peredaran, yaa cuma sekedar peredaran dunia penulisan kok. Banyak yang terjadi seminggu ini, berkaitan masalah pekerjaan. Akhirnya pimpinan menyadari kalo aku lebih terfokus dengan kuliah dan aku diminta untuk memilih. Kuliah saat ini nomer satu buatku. Aku menyadari kesalahanku, aku tidak pintar dalam hal ini dan ujung-ujungnya selalu harus ada yang dikorbankan. Aku tidak mau nasib kuliahku berantakan, masalah pekerjaan dan hati sudah cukup berantakan dan memaksa otak ini berpikir. Apa rencana selanjutnya?


Kenyamanan berkantor di sini sudah sampai 70%, pada intinya aku terbiasa sendiri dan melakukan apapun yang tidak pernah dilakukan oleh teman kantor lainnya. Mungkin hal yang mencolok ketika aku ada diantara mereka. Aku yag berjilbab, aku yang selalu solat, aku yang membawa bekal dan aku yang terlalu diam. Aku jadi seperti orang asing dan malu untuk melakukan sesuatu hal yang sebenarnya perintah agama. Bukan malu karena merasa salah, tapi malu karena mereka sama sekali tidak tergerak hatinya untuk mengikuti jejakku. Itu keputusan mereka, aku tidak mau memaksa dan sama sekali bukan maksudku untuk membuat mereka mengikuti langkah yang aku ambil.

Posisiku sekarang sepertinya salah, karena klien di tempat aku bekerja seorang non muslin dan aku sama sekali tidak pernah  mengerti kenapa yang muslimpun mengikuti jejak mereka. Apa ada sebuah aturan orang muslim tidak diperbolehkan menunaikan ibadahnya selama bekerja di kantor ini? Astaghfirullah, aku terlalu suudzan sepertinya. Selama hampir setahun aku selalu solat di antara kerumunan orang-orang, karena dikantor ini sama sekali tidak menyediakan tempat solat khusus. Tempat yang biasa terpakai untuk tempat ngobrol, ngerokok, makan, tiduran biasa aku jadikan tempat solat di bagian pojok meja. Tidak jarang aku lagi solat dan di situ juga teman-teman kerja pada asik ngobrol atau bahkan nyalain mp3. Tidak terpikir kenapa tenggang rasa disalah artikan di kantor ini. Dari situlah aku merasakan bahwa ketaqwaanku semakin bertambah dan aku semakin dekat dengan Allah swt.

Aku menyadari keberadaanku yang mengenakan jilbab menjadi salah satu faktor yang membuat pimpinan meminta aku untuk memilih. Terbukti dari temanku Rina yang melamar ditempat ini tidak ada panggilan lagi karena permasalahan dia yang mengenakan jilbab, dan Lia tidak mendapatkan bayaran sepantasnya karena lagi lagi alasannya jilbab. Yang terakhir adalah aku L Masyallah.. semua itu aku baru sadari ketika teman kerja bicara permasalahan ini dan aku baru menyadarinya. Sore itu aku merasakan bingung campur seneng. Disatu sisi aku bakal bebas dari jeratan pimpinan yang kapan saja bisa membunuhku, disatu sisi juga aku bingung aku harus kerja di mana selain tempat ini. Kuliah yang membuat aku susah menyesuaikan tempat kerja baru. Aku juga tidak mau tinggal diam, aku juga tidak mau membut orang tua terbebani. Aku harus bisa, kuat dan berjuang sampai gelar Sarjana ditangan.

11 Maret aku angkat kaki dari kantor ini, banyak cerita. Ruangan ini jadi saksi aku mengahabiskan waktu ketika aku merasakan sakitnya putus cinta, sakitnya dimarahin pimpinan, sakitnya diperlakukan seenaknya, sakitnya terbebani setumpuk pekerjaan tanpa bimbingan senior. Ruangan lantai tiga, I miss u so much. Banyak air mata yang menetes, mungkin kalo kaset kamera pengintainya diputer ulang kalian bisa tau ceritanya hehehe :)

-Ry-

LOSS CONTROL

Apa yang terjadi tadi malam mebuat aku terasa lebih bodoh dari biasanya. Kenapa harus selalu melihat spion, kenapa gak coba membiasakan melihat cermin? Pada kenyataanya spion lebih kecil dari cermin yang ada di depan kita. Cermin itu masa depan, spion itu masa lalu. Mulailah bercermin Ria yunitasari. Selama aku terlalu asik melihat spion, aku gak akan cepat sampai pada tujuanku dan mungkin akan selalu tertabrak dinding masa lalu yang berdampak tidak berfungsinya cermin yang ada di depan mata.


Aku tidak boleh begini terus, aku tidak boleh menunjukkan betapa terpuruknya aku. Aku kuat kok, aku pasti bisa semangat lagi. Harus bisa!!!! Keadaan semalam membuat aku lebih egois dari sebenarya, aku meminta orangtua untuk pindah secepatnya ke Jakarta. Aku tau mereka sedang mencoba nyari rumah, dan pindah rumah itu bukan hal yang sepele dan mudah tapi aku tetap saja memaksakan kehendak. Oke aku harus belajar untuk mengontrol keegoisanku.

Ketika semua orang lelah akan masalah kehidupannya, yang dibutuhkan cuma hiburan dan teman bicara tapi tidak sama dengan yang terjadi tadi malam. Lagi-lagi orang itu merusak mood, yang sebenanya tanpa harus dia rusak sudah benar-benar rusak. Aku gak ngerti kenapa laki-laki blasteran belanda tersebut sering sekali mancing emosi dan tidak seasik dulu. Tidak pernah belajar untuk mengerti orang lain, dan datang ketika hanya butuh.

Aku sudah mulai jengah dengan menulis, karena terlalu sering aku mengungkapkan semuanya lewat tulisan-tulisanku yang lebih tepatnya seperti curhat hahaha 
Aku putuskan untuk libur menulis dulu. Aku butuh waktu sendiri dan aku berharap ketika aku kembali tidak ada lagi cerita sedih, galau dan apapun yang berkaitan sama masa lalu. See u. Bye~

-Ry-




Akhir dari cerita 4 tahun 4 bulan


Hampir tiga bulan aku menghilang dari kehidupannya, dan semoga dia selalu dalam lindungan Allah SWT.  Aku yakin dia bahagia saat ini dengan pilihan barunya, dan aku tidak perlu khawatir jika laki-laki yang pernah aku cintai akan merasa tersakiti. Dulu aku beranggapan jika rasa cinta dan sayang dia terhadapku melebihi rasa sayang dan cintaku terhadapnya. Ternyata aku salah. Sampai saat ini aku masih hidup dalam bayangannya dan belum bisa melepas semua kenangan yang ada selama empat tahun sedangkan dia sudah bahagia dengan perempuan lain J Yap tidak mudah buatku, dan tidak tau harus membutuhkan waktu berapa lama untuk melupakan semuanya.

Kenangannya tetap hidup dan bisa dikatakan menyatu pada organ tuguh ini. Setiap kenangan itu terlintas dalam bayangan, membuat desiran darah ini seakan berhenti, jantung berdetak lebih cepat dari biasanya dan nafas terasa sesak karena kehilangan oksigen. Jika bisa meminta, rasanya ingin memejamkan mata selama-lamanya dan terlahir menjadi manusia yang memiliki memori baru. Aku lelah terus hidup dengan kenangan ini. Aku lelah terus hidup dengan bayangan ini. Aku mau melupakan semuanya. Semua hal mengenai orang yang sudah menyakitiku.Tidak mudah ketika dia hadir dalam kehidupanku. Kita harus sama-sama berjuang agar dia bisa diterima di keluargaku yang bisa dibilang terlalu protect dan pemilih dengan siapa anakya bergaul. Butuh waktu yang gak sebentar, aku harus membuktikan jika kehadiran dia meberikan dampak positif untukku, dengan cara membuktikan kemampuan akdemikku yang meningkat salah satunya. Tidak pernah sekalipun hal negatif tentangnya aku ceritakan kepada orang tuaku. Aku dan keluarga menganggap jika semuanya tidak sekedar pacaran dan akan dibawa kehubungan yang lebih serius, tapi itu semua hanya sebuah harapan. Allah punya rencana lain, dan aku percaya ini yang terbaik. Terhitung sejak beberapa bulan sebelum hubungan ini berakhir, Alhamdulillah laki-laki yang menemaniku lebih dari empat tahun ini sudah menjadi pegawai tetap. Disaat itulah dia mulai berubah, sama sekali bukan laki-laki yang aku kenal sebelumnya.

Menyalahkan diri sendiri sempat aku lakukan sebelum mengetahui ada faktor orang ketiga dalam permasalahan aku dan dia. Aku berfikir aku kurang perhatian karena aku yang sibuk dengan kerjaanku atau aku yang manjadi orang seenaknya ketika keadaan lelah merusak moodku. Tak terpikir jika semudah ini dia melepaskan dan mencapakanku.

Apa kamu ingat perkenalan awal kita dibubuhi petengkaran karena cara kamu mendekatiku salah? Apa kamu ingat kita selalu bertanya-tanya kenapa awalnya kita musuh dan pada akhirnya kita pacaran? Apa kamu ingat bagaimana cara kamu meminta tanganku saat kamu ingin menggandengku? Apa kamu ingat waktu kita masih kemana-mana pakai motor bebek dan sering sekali ban motornya bocor? Apa kamu ingat kita sering kali ujan-ujanan karena kita takut pulang terlalu malam? Apa kamu ingat waktu kamu gagal seleksi kerja, aku tidak berhenti untuk mendukungmu? Apa kamu ingat waktu pertama kali kamu kerja keluargaku mengucapkan selamat dan tidak pernah meremehkan pekerjaanmu? Apa kamu ingat saat kamu gak yakin bisa lanjut kuliah sambil kerja dan minta pendapat sama orangtuaku? Apa kamu ingat waktu kamu kehilangan motor, aku tidak memaksamu membeli motor saat itu juga karena berdekatan sama tahun baru? Apa kamu ingat waktu kita makan seafood dan aku ngambek karena ngerasa nyesel makan terlalu mahal? Apa kamu ingat kita nonton bioskop terlalu malam dan akhirnya kita keluar buru-buru, motor kamu bocor dan kamu kehilangan uang, terpaksa aku harus pulang sendiri naik angkot? Apa kamu ingat perjuangan kita sampai kamu bisa jadi pegawai tetap? Apa kamu ingat liburan terakhir kita waktu ke pantai karena nazar kamu? Apa kamu ingat terakhir kita nonton perahu kertas kebetulan ada premier? Apa kamu ingat kado terakhir yang kamu kasih? Apa kamu ingat pertama dan terakhir kalinya kamu kasih aku bunga? Apa kamu ingat betapa bahagianya aku waktu kamu menjadi pegawai tetap? Apa kamu ingat pertemuan terakhir kita dimalam sabtu itu? Banyak air mata, banyak kekecewaan dan banyak kepedihan dimalam itu.

Aku punya cara tersendiri untuk menyampaikan perhatianku. Tiap malamya doa selalu aku tujukkan untuknya, berharap pekerjaan, kuliah dan semua cita-cita diberi kelancaran. Dia tidak pernah mengerti hal itu, karena aku tidak pernah mengungkapkan semuanya. Buat apa aku menceritakan semuanya, karena aku tulus mencintainya bukan sekedar mencari nilai baik dimatanya. Biarkan aku pergi memperbaiki diriku, aku harus tetap berdiri dan segera berlari mengejar ketertinggalanku akibat terjatuh kemarin. 

Ketika aku terapksa harus terbiasa hidup dengan sebuah kenangan yang sama sekali gak bisa aku terima, pola hidup berubah. Sebulan sudah aku merasa sesuatu hal aneh terjadi padaku, setiap malam Senin aku mengalami mimpi buruk, dan hal itu berdampak pada psikologisku. Kepalaku juga mudah sakit. Sangat sakit, yang terkadang merusak kegiatan puasa Senin-Kamis yang biasa aku jalankan. Aku coba ceritakan semuanya sama orang-orang terdekatku, ada yang beranggapan aku diikuti jin, ada juga aku beban pikiran dan ada juga yang bilang aku terlalu terbawa masa lalu. Aku menganggap diriku ini gila dan aku sangat butuh psikiater saat ini. Mungkin aku juga perlu diruqiah. Aku mengikuti caranya Habibi, aku jadi rajin menulis semenjak aku merasakan bayak hal yang perlu aku ceritakan dan terkadang ada beberapa hal yang tidak bisa diceritakan juga kepada orang lain. Berharap jika tulisan ini bisa memotivasi orang banyak dan ada pelajaran yang bisa diambil.

-Ry-